Social Icons

Minggu, 28 Agustus 2016

Tutup HUT RI Dengan Tari


Jepara - Serangkaian kegiatan lomba memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU/IPPNU) Ranting Desa Tegalsambi Tahunan.
Kegiatan ditutup kemarin malam. Selain pemberian hadiah pada pemenang lomba, acara dikemas dengan pentas kesenian tradisional berupa Tari gunungan dan tari Kipas. Kedua tari ini dipelopori komunitas teater pemuda Tegalsambi dibawah naungan IPNU IPPNU Tegalsambi.
Selain menampilkan tari tradisional, penutupan kegiatan yang dimulai pukul 19:00 ini, juga menampilkan musik akustik. Selain itu, ada pembacaan puisi dari pemenang lomba baca puisi tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Tegalsambi Agus Santoso dan perangkatnya. Hadir juga ketua RT, Badan Perwakilan Desa (BPD), dan ketua Syuriah NU ranting Tegalsambi KH. Amin Suhli.
Agus Santoso mengatakan kegiatan ini merupakan penutup setelah sejumlah kegiatan menyambut HUT RI digelar mulai Rabu (17/8) lalu. Penutupan sengaja dikemas dengan pementasan kesenian tradisional. Tujuannya untuk melestarikan budaya local. Sebelum kegiatan pentas tradisional, sejumlah kegiatan lain yakni Lomba tarik tambang, lomba bakiak, lomba makan krupuk, balap karung , tarik monyet dan baca puisi. Selain itu, juga diadakan kegiatan donor darah.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Tradisi Perang Obor Tegalsambi Jepara


Jepara - Di Desa Tegalsambi kecamatan Tahunan kabupaten Jepara ada acara tradisi atau ritual yang saat ini masih di”uri-uri” kelestariannya yaitu perang obor .
Bagi pemerintah daerah Jepara acara tradisi itu dikemas menjadi ajang wisata yang mampu menyedot pengunjung yang cukup banyak.Namun bagi warga desa Tegal Sambi ritual ini sebagai tolak balak dan juga ajang syukuran warga desa sehabis panen padi ,agar tahun-tahun mendatang semua warga masih mendapatkan rejeki dari yang Maha Kuasa.
 Disebut Perang obor karena warga yang mengikuti ritual ini mengadakan perang ( hantam menghantam ) dengan menggunakan obor yang dibuat dari pelepah daun kelapa kering dan juga daun pisang kering. Warga yang mendapat tugas sebagai tentara yang akan berperang merupakan warga pilihan yaitu harus berani dan tidak takut akan api .
 Acara Tradisional Perang Obor tahun ini Dibuka dengan sebuah pementasan Pagelaran Seni dan Budaya berupa Tari Perang Obor dan pementasan Teater yang berkisah tentang "Asal-Usul Perang Obor Tegalsambi". Pementasan tersebut dari generasi muda Tegalsambi yang di wadahi sanggar seni Obor dibawah naungan PR. IPNU IPPNU Tegalsambi. Acara sedekah bumi ditutup dengan acara Pengajian Umum dengan pembicara KH. Mahbub Junaidi.